Kamis, 28 Februari 2013

Jangan anggap aku :sampah"

           Ayu Desi L, itulah namaku tapi aku biasa dipanggil Dede oleh temen-temenku. Aku masih jadi siswa berseragam putih abu-abu, dan menurutku itu masa-masa terbaik bagiku. Karena apa, karena menurutku masa ini banyak kenangan. Aku punya temen yang baik, mereka perhatian dengan ku. Asyik menyenangkan dan lain-lain deh. Tara, Mirna, Sely, dan Amalia begitu dekatnya aku dengan mereka. Aku nyaman! Ya aku nyaman dengan keadaanku seperti ini.
“Hay temen-temen, lagi ngumpul seru nih” sapaku kepada mereka
“iya dong seru, kemana aja kamu baru keliatan” jaab Tara kepadaku
“Si Dede mah, biasa lah baru modusan sama si Tian kemana lagi palingan nunggu bengong pangerannya didepan kelas” goda Sely kepadaku
“haha apaan sih kalian , biarin dong modusan ada yang di modusin kok wek” kata ku
Begitulah aku, setiap hari ada aja yang dicandaain kami. Tetapi aku tidak dekat sama temen sabangku ku, putri namanya. Walaupun kami satu bangku tapi kami tak dekat seperti aku dan Tata. Entahlah, apa yang membuat aku tak dekat.
##
“ ini loh, dia kalo ngomong alay banget deh kadang-kadang heboh gitu” kata Raffi pada si Banon. Aku yang sedang berjalan didepan mereka ketika mendengar hal itu, hanya senyum yang terlihat dari bibirku. Aku hanya senyum, padahal aku sangat sakit. Sakit hati aku sama Raffi! Menurutku sangat dalam dia bicara. Layaknya sebuah ombak besar menerpa batu karang, aku batu karang yang terkikis oleh ombak tersebut. Toh kalau itu memang sifatku, mau gimana lagi?
####
Ternyata pertemanan itu tidak indah seperti yang aku kira, entah kenapa aku merasa semakin jauh dengan Tata, Mirna dan Sely. Aku tak tau mengapa mereka begitu dengan ku. Teman yang dulu akrab, kenapa seperti ini?
“Tata, ke kantin yuk “
“Males” cuek banget jawaban Tata.
Mungkin Tata lagi badmood. Aku nyoba buat ngomong sama sely.
“Sely, eh aku hari ini serba bingung tau gara-gara adekku tuh minta dibeliin macem-macem” Aku tau dulu Sely sangat senang dengan ceritaku tapi sekarang setelah aku cerita begitu ke Sely, dia hanya tersenyum lalu meninggalkanku. Sakit! Sungguh! Kenapa Sely begitu terhadap ku?
Aku tak sempat pikir, kenapa temen-temenku begitu padaku. Kenapa mereka sangat jahat padaku. Sakit hati pasti iya, aku mencoba menjadi wanita yang tegar, kuat. Tuhan, kenapa mereka begitu padaku.
Keesokan harinya, aku mencoba nggabung sama Tata, Sely dan Mirna. Kaget sekali aku ternyata mereka sedang ngomongin Putri, ya Putri temen satu bangkuku. Aku gak menyangka ternyata mereka selama ini benci sama Putri, bahkan gak ada yang mau menjadi teman dia.
Ternyata, aku tahu apa yang membuat mereka menjauhi ku. Karena aku sekarang udah mulai bergaul sama putri. Lantas memang salah? Dilematis banget rasanya kalau aku harus bergabung sama Tata Cs berarti aku ndiemin Putri padahal Putri itu baik banget padaku. Tetapi sekarang ini kehidupanku yang baru aku mulai berteman baik dengan Putri, walau harus kehilangan semua kepercayaan temen-temenku dulu.
Hari-hari ku lalui dengan berbagai macam sindiran, perlakuan yang menyakitkan hati, dan penuh dengan tekanan batin. Aku mencoba kuat dengan itu, setiap hal yang dilakukan temen-temenku aku hanya menyikapinya dengan senyuman. Walau sebenarnya, hati sakit dan tercabik-cabik.
Aku mempunyai sifat minder, kurang percaya diri. Aku sering mendapat omongan yang menyakitkan hati. Mereka semua gak ada yang menghargai aku Lantas aku dendam? Enggak sama sekali! Aku berdoa sama Tuhan agar mereka semua cepat sadar.. Aku tau mungkin ini skenario Tuhan buat aku.
Apalagi setiap teman-temanku menggosip dia dan menjelek-jelekkan si Putri. Rasanya Sakit banget aku, hatiku sakit. Jujur aku gak terima temenku di gituin. Memang, kalau dibandingkan si Putri aku masih mending enggak sekejam seperti Putri.
Jangan anggap aku sampah! Aku bukan sampah! Tuhan... memang aku gak boleh bahagia? Tuhan.. apa aku hidup untuk selalu dihina? Aku juga punya hak untuk bahagia! Apa aku harus selalu disisihkan “seperti sampah”? Aku mencoba tersenyum walaupun sebenarnya ingin menangis, mencoba tegar walaupun sebenarnya terluka dan mencoba sabar walaupun sudah gak tahan lagi. Dan aku tidak pernah menaruh dendam dengan mereka yang sudah menyakitiku .
Aku bertekad menjadi orang yang sukses dan aku bisa tersenyum bangga kepada orang-orang yang telah menyakitiku. Aku akan menunjukkan kesuksesanku mendatang pada orang-orang yang telah menyakitiku.

7 komentar:

Hanar Erlang mengatakan...

hey.,
menurt aku latar belakang bagus,judul unik,deskriminasi menarik,ending jg bgus toh punya semangat crita tp alur crita kurg menarik.tp jempol deh buat kmu.

FG's Blog mengatakan...

bagus,, latar belakagnnya cwe banget.. ceritanya kurang greget.. tp TOP BEGETE dech bwt km.. saya kasih 2 jempol bwt km.

Unknown mengatakan...

@hanar erlang : oke makasih, bisa ditampung masukannya :)

@gilang : kurang greget ya? kurang gregetnya gimana?

Nicko mengatakan...

setiap cerita harus ada awal, klimaks, dan penyelesaannya.. belum kelihatan sih..

tapi udah TOP BGT!

Unknown mengatakan...

iya makasih sarannta :)

Unknown mengatakan...

sarannya maksudnya

Unknown mengatakan...

waow

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar