Ayu Desi
L, itulah namaku tapi aku biasa dipanggil Dede oleh temen-temenku.
Aku masih jadi siswa berseragam putih abu-abu, dan menurutku itu
masa-masa terbaik bagiku. Karena apa, karena menurutku masa ini
banyak kenangan. Aku
punya temen yang baik, mereka perhatian dengan ku. Asyik menyenangkan
dan lain-lain deh. Tara, Mirna, Sely, dan Amalia begitu dekatnya aku
dengan mereka. Aku nyaman! Ya aku nyaman dengan keadaanku seperti
ini.
“Hay
temen-temen, lagi ngumpul seru nih” sapaku kepada mereka
“iya dong
seru, kemana aja kamu baru keliatan” jaab Tara kepadaku
“Si Dede
mah, biasa lah baru modusan sama si Tian kemana lagi palingan nunggu
bengong pangerannya didepan kelas” goda Sely kepadaku
“haha
apaan sih kalian , biarin dong modusan ada yang di modusin kok wek”
kata ku
Begitulah
aku, setiap hari ada aja yang dicandaain kami. Tetapi aku tidak dekat
sama temen sabangku ku, putri namanya. Walaupun kami satu bangku
tapi kami tak dekat seperti aku dan Tata. Entahlah, apa yang membuat
aku tak dekat.
##
“
ini loh, dia kalo ngomong alay banget deh kadang-kadang
heboh gitu” kata Raffi pada si Banon. Aku yang sedang berjalan
didepan mereka ketika mendengar hal itu, hanya senyum yang terlihat
dari bibirku. Aku hanya senyum, padahal aku sangat sakit. Sakit hati
aku sama Raffi! Menurutku sangat dalam dia bicara. Layaknya sebuah
ombak besar menerpa batu karang, aku batu karang yang terkikis oleh
ombak tersebut. Toh
kalau itu memang sifatku, mau gimana lagi?
####
Ternyata
pertemanan itu tidak indah seperti yang aku kira, entah kenapa aku
merasa semakin jauh dengan Tata, Mirna dan Sely. Aku tak tau mengapa
mereka begitu dengan ku. Teman yang dulu akrab, kenapa seperti ini?
“Tata,
ke kantin yuk “
“Males”
cuek banget jawaban Tata.
Mungkin
Tata lagi badmood. Aku nyoba buat ngomong sama sely.
“Sely,
eh aku hari ini serba bingung tau gara-gara adekku tuh minta
dibeliin macem-macem” Aku tau dulu Sely sangat senang dengan
ceritaku tapi sekarang setelah aku cerita begitu ke Sely, dia hanya
tersenyum lalu meninggalkanku. Sakit! Sungguh! Kenapa Sely begitu
terhadap ku?
Aku
tak sempat pikir, kenapa temen-temenku begitu padaku. Kenapa mereka
sangat jahat padaku. Sakit hati pasti iya, aku mencoba menjadi wanita
yang tegar, kuat. Tuhan, kenapa mereka begitu padaku.
Keesokan
harinya, aku mencoba nggabung sama Tata, Sely dan Mirna. Kaget sekali
aku ternyata mereka sedang ngomongin Putri, ya Putri temen satu
bangkuku. Aku gak menyangka ternyata mereka selama ini benci sama
Putri, bahkan gak ada yang mau menjadi teman dia.
Ternyata,
aku tahu apa yang membuat mereka menjauhi ku. Karena aku sekarang
udah mulai bergaul sama putri. Lantas memang salah? Dilematis banget
rasanya kalau aku harus bergabung sama Tata Cs berarti aku ndiemin
Putri padahal Putri itu baik banget padaku.
Tetapi sekarang ini kehidupanku yang baru aku mulai berteman baik
dengan Putri, walau harus kehilangan semua kepercayaan temen-temenku
dulu.
Hari-hari
ku lalui dengan berbagai macam sindiran, perlakuan yang menyakitkan
hati, dan penuh dengan tekanan batin. Aku mencoba kuat dengan itu,
setiap hal yang dilakukan temen-temenku aku hanya menyikapinya dengan
senyuman. Walau sebenarnya, hati sakit dan tercabik-cabik.
Aku
mempunyai sifat minder, kurang percaya diri. Aku sering mendapat
omongan yang menyakitkan hati. Mereka semua gak ada yang menghargai
aku Lantas aku dendam? Enggak sama sekali! Aku berdoa sama Tuhan agar
mereka semua cepat sadar.. Aku tau mungkin ini skenario Tuhan buat
aku.
Apalagi
setiap teman-temanku menggosip dia dan menjelek-jelekkan si Putri.
Rasanya Sakit banget aku, hatiku sakit. Jujur aku gak terima temenku
di gituin. Memang, kalau dibandingkan si Putri aku masih mending
enggak sekejam seperti Putri.
Jangan
anggap aku sampah! Aku bukan sampah! Tuhan... memang aku gak boleh
bahagia? Tuhan.. apa aku hidup untuk selalu dihina? Aku juga punya
hak untuk bahagia! Apa aku harus selalu disisihkan “seperti
sampah”? Aku mencoba tersenyum walaupun
sebenarnya ingin menangis, mencoba tegar walaupun sebenarnya terluka
dan mencoba sabar walaupun sudah gak tahan lagi. Dan aku tidak
pernah menaruh dendam dengan mereka yang sudah menyakitiku .
7 komentar:
hey.,
menurt aku latar belakang bagus,judul unik,deskriminasi menarik,ending jg bgus toh punya semangat crita tp alur crita kurg menarik.tp jempol deh buat kmu.
bagus,, latar belakagnnya cwe banget.. ceritanya kurang greget.. tp TOP BEGETE dech bwt km.. saya kasih 2 jempol bwt km.
@hanar erlang : oke makasih, bisa ditampung masukannya :)
@gilang : kurang greget ya? kurang gregetnya gimana?
setiap cerita harus ada awal, klimaks, dan penyelesaannya.. belum kelihatan sih..
tapi udah TOP BGT!
iya makasih sarannta :)
sarannya maksudnya
waow
Posting Komentar